Rabu, 07 Maret 2018

GIICOMVEC 2018

Pameran kendaraan niaga GIICOMVEC 2018

Pada awal bulan ini digelar pameran kendaraan niaga yang bernama Gaikindo Indonesia Internasional Commercial Vehicle Expo yang berlokasi di Jakarta Convention Center di Senayan. Di pameran ini kendaraan niaga yang ditampilkan adalah bus, truk, dan mobil van yang digunakan sebagai sarana perantara seperti angkutan logistik atau semacamnya.

Kali ini kita akan ngebahas unit-unit bus yang dipamerkan pada acara yang berlangsung selama 4 hari dari tanggal 1-4 Maret 2018 ini. Apa sajakah bus yang dipajang? Berikut liputannya :

Salah 1 dari 4 bus demo yang dipamerkan diluar hall.
Jetbus Jumbo besutan karoseri Adiputro

Di bagian luar terdapat 4 bus demo yang diperlihatkan secara umum. Ke 4 bus tersebut antara lain 1 van (atau microbus atau semacamnya), 1 bus BRT Transjakarta, 1 bus pariwisata, dan 1 bus listrik.

Bus Transjakarta
Karoseri Laksana bodi Cityline2

Bus Pariwisata PO Titan Nirwana
Karoseri Gunung Mas
bodi Zeppelin G3 HDD

Bus listrik Maxvel E-Bus
Karoseri Restu Ibu bodi Metro Trans
Mohon maaf foto beserta model

Bagian belakang bus listrik

Selain foto dari luar, pengunjung juga boleh masuk kedalam bus. Sayang dalam liputan ini saya hanya masuk pada bus BRT dan bus pariwisata saja.

Konfigurasi seat 2+3 dgn total 59 tempat duduk

Seat buatan Aldila

Ruang kemudi Zeppelin G3 HDD

 Format seat standar keluaran Transjakarta terbaru

Kursi campuran (biru) dan kursi prioritas (merah)



Daleman Maxvel E-Bus yang hanya bisa difoto dari luar

Pindah kedalam, pengunjung yang akan masuk ke pameran terlebih dahulu mengisi formulir. Walau registrasi, masuk pameran ini GRATIS, jadi tidak perlu mengeluarkan uang sama sekali. Setelah registrasi langsung menuju pintu masuk hall A, dan bus pertama yang kita lihat adalah bus listrik besutan PT Mobil Anak Bangsa (MAB). Bus dengan warna dominan biru ini sasis rangkanya murni dirakit di dalam negeri, jadi kita sebagai Warga Negara Indonesia bangga atas karya yang dibuat oleh putra dan putri bangsa ini.

Electric bus Mobil Anak Bangsa
New Armada E-Bus MD255-XBE1

Interior bernuansa biru dengan lintang
besi dan handgrip berwarna kuning

Desain kursi ergonomis nan nyaman
Sayang belum reclining seat
Mohon maaf foto beserta model

Bagaimana dengan spesifikasinya? Berikut penjabarannya :

Spesifikasi Utama
Nama Produk                = E-Bus 12 Meters
Seri Produk                    = MD255-XBE1
Kecepatan maks           = 70 km/jam
Penggunaan daya         = 250 km sekali ngecas full
Lama ngecas                 = 3 jam (0-100%)
Kapasitas penumpang = 60 orang

Motor
Seri       = HYYQ 800-1200
Tipe      = Electrical Motor PMSM (Permanent Magnetic Synchronous Motor)
Tenaga = 268 dk
Torsi     = 2.400 Nm

Baterai
Tipe           = LiFepo (Lithium Ferro Phosphate)
Tegangan = 576 V 450 Ah
Kapasitas = 259,2 kwh
Berat         = 2.290 kg

Panel instrumen beserta perangkat lainnya di dashboard

Berjalan kedepan lagi terdapat booth dari salah satu karoseri terkemuka di Indonesia, yaitu booth Adiputro. Disini ada 3 unit variasi Jetbus yaitu 2 Jetbus Jumbo dan 1 Jetbus bigbus milik PO Pandawa 87. Dikalimat terakhir kita akan ngebahas dikarenakan selain menjadi unit yang laris manis dipasaran, unit ini juga sukses mengundang pengunjung terutama bismania untuk berfoto.

Bagaimana tidak, beberapa minggu lalu sempat trending foto spyshot Jetbus model seri ke 3 keluar dari karoseri Adiputro Wirasejati di Malang, Jawa Timur. Jetbus 3 ini memiliki perbedaan pada desain lampu depan (headlamp) dan lampu belakang (stoplamp), ditambah desain kisi-kisi mesin belakang juga lebih simpel namun lebih banyak. Selebihnya semua sama seperti pendahulunya, cuma untuk topi pada variasi HDD kini melintang lurus setelah model sebelumnya berbentuk agak melengkung.

new setra Jetbus HDD3+

New headlamp. Kedap-kedip lampu seinnya
mirip dengan mobil Lexus/Audi

Stoplamp yang berubah lebih besar

Interior tidak banyak yang berubah

Aldila seats. Mengikuti warna eksterior,
kursi juga diberi sentuhan warna hijau

Oiya, selain karena faktor muka baru, bus yang berwarna dominan hijau ini juga memiliki keunikan yang lain. Kalau kamu lihat disisi samping kacanya tertulis Mercedes Benz OH 1626 Automatic Transmission. Ya, artinya bus ini tidak memiliki pedal kopling dan juga tidak ada tuas persneling sama sekali. Dengan transmisi ini supir bus hanya perlu menginjak pedal gas dan rem saja.

Stiker penanda bahwa bus ini bertransmisi otomatis

tidak adanya tuas persneling membuat
alur masuk-keluar bus menjadi leluasa

Transmisi otomatis merk Allison
Foto : Ikko Haidar Farozy

Tepat disebelah booth Adiputro terdapat booth Laksana. Di booth ini bus yang dipamerkan adalah kelas tertinggi di segmen bigbus dan medium bus mereka, yaitu Laksana new Legacy SR2 XHD Prime milik PO Putera Mulya dan Laksana all new Tourista milik PO Fajar Transport. Sedikit keunikan pada all new Tourista banyak orang menganggap bahwa bus ini adalah versi kecil dari Legacy SR2 karena desain eksterior yang sangar dan ga beda jauh sama "saudara besarnya".

Laksana new Legacy SR2 XHD Prime
Scania K360iB Opticruise Transmission

Edisi 2 tahun Pumas hadir kepada masyarakat
dengan menggunakan livery anyar

Laksana all new Tourista
Mercedes Benz OF 917

Beralih ke interiornya...

Interior SR2 XHD Putera Mulya

Kursinya dilengkapi dengan leg rest,
disamping kursi terdapat power plug-in
untuk ngecas handphone

Interior all new Tourista Fajar Transport

Seat buatan Rimba Kencana

Ruang kemudi OF 917

Dari booth Laksana berikutnya pindah dari hall A ke hall B. Disini merk-merk truk dunia ditampilkan dengan meriah seperti Mercedes Benz, Mitsubishi Fuso, Iveco, UD Trucks, Isuzu, Hino, dan Volvo. Diantara booth tersebut ada booth Agen Pemegang Merk United Tractors yang memegang merk Scania dan UD Trucks.

Disini ditampilkan salah 1 bus yang cukup menyita perhatian pengunjung, ternyata bus yang dipamerkan adalah Laksana new Legacy SR2 XHD Prime Special Edition milik PO Siliwangi Antar Nusa (SAN) dengan sasis Scania K410iB triple axle Opticruise Transmission.

Laksana new Legacy SR2 XHD Prime
Special Edition PO SAN

Adakah yang aneh dari foto ini?

Bus dengan livery perak dengan selendang plus 3 buah pohon Sawit ini memiliki keunikan pada topinya. Pada umumnya bentuk topi SR2 XHD melintang lurus, di armada ini topinya agak melengkung kebawah. Saya agak sulit menjelaskan perbedaan view pandangan keluar dari SR2 XHD Special Edition dengan SR2 XHD biasa, tapi melalui foto-foto berikut semoga bisa melihat perbandingan secara jelas. Tambahan : foto perbandingan dilakukan saat posisi duduk dan arah lensa kamera sejajar dengan pandangan mata.

SR2 XHD Special Edition

SR2 XHD biasa
Foto : Ikko Haidar Farozy

Beralih ke interior, karena bus ini sendiri lumayan panjang, kapasitasnya menjadi melar. Total 54 tempat duduk plus toilet ditengah dan smoking room dibelakang.

Panjannggg....

Kursi buatan Aldila

Seat baris depan
Mohon maaf foto beserta model

Bergeser ke booth berikutnya, bertemu unit bus Transjakarta yang sama dengan diluar pameran. Yaitu Laksana Cityline2 dengan sasis Volvo B11R. Sasis Volvo terakhir dijual di tanah air adalah tipe B7R sekitar tahun 2000an dan PO yang saat ini masih memakainya adalah Metropolitan, Purwo Widodo (purna tugas), Harapan Jaya (sold out), Dewi Sri, dan lain-lain. Setelah vakum dari pasar otomotif bus, kini Volvo kembali berkecimpung walau untuk sekarang baru Transjakarta yang membeli sasis asal Swedia ini.

Laksana Cityline2 Transjakarta
Mohon maaf foto agak nyepam

Sasis B11R pertama untuk sistem BRT Jakarta

Interior sama dengan unit yang
dipajang diluar hall pameran

Tempat duduk belakang

Karena sasis bus ini sedikit berbeda dari teman 1 negaranya, Scania K310iB, terjadi perbedaan terutama pada baris belakangnya yang kini bertambah 1. Di folding seat area prioritas, saat ada pengguna kursi roda folding seat dapat dilipat untuk memberi ruang untuk kursi roda. Lalu bagaimana dengan sandaran disebelahnya? Sandaran gede yang tegak tersebut digunakan sebagai sandaran pengguna kursi roda.

Folding seat di area priortas

Spesifikasi sekilas
Nama              = Volvo B11R-370 6x2
Seri mesin      = D11A Euro 3
Tipe mesin     = 10,8 Liter, 6 silinder segaris dengan turbocharger
Kapasitas       = 10.800 cc
Tenaga maks = 370 dk/1.600-1.900 rpm
Torsi maks     = 1.770 Nm/1.000-1.400 rpm


Puas main di dalam hall, kita beranjak keluar hall, tepat dibalik hall B terdapat kendaraan demo yang dipajang juga, kali ini didominasi oleh truk-truk besar. Namun dipojok belakang ada 1 bus yang benar-benar paling nyentrik diantara truk-truk tersebut. Setelah didekati ternyata ada bus tingkat milik PO Pandawa 87 dengan bodi besutan karoseri Adiputro new setra Jetbus SDD2+ dibalut dengan sasis Mercedes Benz OC500RF 2542.




Tidak hanya sampai disitu saja. Setelah selesai foto-foto saya masuk kedalam bus, tepatnya di dek bawah, kita dapat menemukan suasana yang berasa seperti Kereta Wisata (Kawis) sewaan seperti Bali/Toraja/Nusantara/Imperial/Priority milik PT Kereta Api Indonesia. Terdapat 2 buah sofa, 1 LCD TV, 1 sleeping bed, serta terdapat laci yang berada diatas ban sebelah kanan bus.

2 unit sofa plus LCD TV

Sleeping bed

Beralih ke dek atas, tempat duduknya membentuk deretan seperti di restoran, dengan meja di tengah antara 4 kursi. Tepat diatas lorong terdapat atap kaca yang bernama panoramic roof, dimana saat kita menaiki bus ini kita dapat melihat pemandangan langit diatas kita. Terutama pada malam hari yang cerah kita bisa melihat rasi bintang.

Dek atas plus panoramic roof

Entah mirip meja di restoran atau di kantor.
Terdapat cup holder di pojok meja

Oiya, satu lagi yang ketinggalan. Selain menyajikan bus-bus tadi, dipamerkan juga sasis utuh bus-bus dimana sasis ibarat tulang manusia, yang membentuk struktur badan secara utuh.

Sasis Mercedes Benz O500RS 1836

Sasis Hino RN285 transmisi otomatis

Sasis yang baru hadir di Indonesia
Mercedes Benz OF 1623 mesin depan

Dari ketiga sasis tersebut, sasis Hino RN285 Automatic Transmission dan Mercedes Benz OF 1623 yang cukup menarik perhatian terutama bismania. Karena Hino RN285 versi tanpa pedal kopling ini kemungkinan besar akan menghadapi rivalnya yang terlebih dahulu memiliki transmisi pintar satu ini. Apalagi Hino RN285 termasuk bus dengan mesin yang lebih bertenaga dari lawannya.

Bagaimana dengan Mercedes Benz OF 1623? Sasis ini baru diperkenalkan di Indonesia pada awal 2018 dan entah apakah sasis ini sudah dijual ke khalayak umum? Karena di segmen bisbus bermesin depan, sasis asal negeri Sakura dengan kode AK8 tersebut masih melenggang bebas tanpa lawan. Apakah ini pertanda persaingan sehat bus-bus di Indonesia mulai menggeliat? Kita tunggu saja semuanya itu, biar waktu yang menjawab semua pertanyaan kita.

Demikian seluruh isi liputan pada acara GIICOMVEC 2018 di JCC Senayan pada tanggal 1-4 Maret 2018, mohon maaf jika banyak mengalami kekurangan dan kesalahan. Semoga dunia perbusan di Indonesia makin maju, makin laris, dan makin dipercayai oleh masyarakat Tanah Air

1 komentar: