Senin, 13 Agustus 2018

GIIAS 2018

Pameran otomotif berskala internasional, GIIAS 2018

Gaikindo Indonesia International Auto Show atau yang biasa disingkat menjadi GIIAS adalah perhelatan akbar mobil-mobil baru dan konsep yang dipamerkan di Indonesia Convention Exhibition BSD City dari tanggal 2 hingga 12 Agustus 2018. Dengan harga tiket Rp 50.000 pada hari biasa dan Rp 100.000 pada hari libur kita bisa menikmati seisi pameran secara lengkap.

Mobil masa depan Toyota & commercial Toyota Sienta

Selain mobil dari pabrikan merk dunia, dihadirkan juga bus-bus anyar yang tak kalah menarik dari berbagai booth dan karoseri. Pada ajang pameran bersandar internasional ini dihadirkan kurang lebih 14 bus dengan ciri khas tersendiri. Berikut bus-bus yang ada dipameran

Lokasi pameran berisi bus dan kendaraan niaga berada di hall 3 - 3A



Booth Isuzu
Di booth ini dipajang bus sekolah menggunakan sasis Isuzu NQR71. Bus buatan karoseri Tentrem dengan bodi Venom ini memiliki tampilan yang sangar, terlihat dari bentuk lampu depan yang memiliki sorot tajam. Lampu ini juga dipakai pada produk new Maxx HDD. Jika dilihat tampilan depan Tentrem Venom ini mirip sama tokoh utama di film dengan nama judul yang sama.




Di interiornya terdapat keunikan yaitu seatnya menggunakan format 2-2 dengan bahan beludru biru, berbeda dengan kebanyakan bus sekolah pada umumnya yang memakai format memanjang kayak angkot dan seat berbahan kulit.



Selain bus sekolah, adapula microbus dengan sasis Isuzu Elf NHR 55, bus ini bisa digunakan sebagai bus pariwisata, shuttle, atau travel.



Booth Hino
Bergeser ke booth Hino, disini bertemu dengan sebuah bus kecil yang imut dengan nama Hino Poncho-EV. Bus ukuran medium ini merupakan bus listrik buatan Hino yang langsung diimpor utuh dari Jepang. Bus yang di negara asalnya berdinas sebagai angkutan kota dan pedesaan ini menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaganya yang didukung dengan baterai Lithium-Ion berkapasitas 30 kWh.





Dibelakang bus Hino Poncho-EV terdapat bus Harapan Jaya berbodi Tentrem Avante HDD dengan chassis Hino RN285 automatic transmission. Bus yang memiliki transmisi pintar ini merupakan jawaban atas masalah yang sering dihadapi driver yaitu kelelahan ketika berkendara di jalanan yang macet.




Di eksterior tidak banyak perubahan berarti, sedangkan di interiornya, keberadaan panel antara seat terdepan dengan ruang kemudi dan kernet kini lebih anyar, ditambah kini ada Jendela kecil yang berada diundakan dekat seat terdepan.




Saat masuk pertama kali langsung disambut oleh mewahnya kursi kulit buatan Rimba Kencana, dilengkapi leg rest menambah nilai nyaman. Di arm restnya tersedia lubang USB charger yang bisa digunakan bilamana ingin mengecas handphone. Selain di arm restnya, di rak bagasi juga tersedia stopkontak jika kabel cassan handphonenya bukan tipe USB.





Booth Adiputro
Sebelah booth Hino terdapat booth karoseri asal Malang yaitu Adiputro Wirasejati, dan model yang jadi flagship disini adalah Jetbus3 Ultra High Deck. Berbeda dengan Jetbus Jetbus kebanyakan, unit UHD ini mengusung tema dek ultra tinggi dengan mengutamakan kapasitas bagasi super luas dan daya tampung penumpang yang banyak. Didukung dengan sasis Mercedes Benz OC500RF 2542, bus dengan tinggi 4 meter ini memiliki perubahan minor yang tampak lebih segar.



Perubahan yang terlihat adalah penggunaan topi baru, berbeda dengan Jetbus3 sebelumnya yang polos, topi pada Jetbus UHD3 ini memiliki desain lebih bergurat. Tidak sampai disitu, lampu senja yang berada di fog lamp kini lebih segar dengan bentuk seperti bumerang, beda dengan pendahulunya yang berupa garis sejajar dibawah fog lamp. Yang unik dari Jetbus UHD3 ini adalah penggunaan pintu geser yang kini bukaanya mengarah kedepan, bukan kebelakang seperti kebanyakan bus-bus di Indonesia.



Memasuki interior, didepan pintu disambut oleh kehadiran ruang kemudi dan tepat disebelahnya terdapat tangga menuju dek atas. Di dek atas ini ada yang unik, baris terdepan memiliki posisi yang lebih tinggi daripada baris belakangnya. Yang segar, kini lubang louver ac bus tampil lebih modern, lengkap dengan lampu baca, dan sudah ditanamkan juga lubang USB charger buat pengisi daya handphone.



Selain produk big busnya, Adiputro juga menghadirkan 3 unit lain yaitu all new setra Jetbus MD3+, Jetbus Jumbo3+ dan Jetbus Big Jumbo3+.

Jetbus Jumbo3+
Pict @adiputro_official

Jetbus HD +
Pict @adiputro_official



Booth Laksana
Didepan booth Adiputro terdapat booth asal Ungaran, Jawa Tengah, bukan lain adalah booth Laksana. Disini dipajang 4 bus, namun yang paling menarik adalah kehadiran Legacy SR2 double decker. Bus dengan 2 lantai ini sukses menjadi pusat perhatian karena desain bus ini berbeda dengan bus-bus tingkat yang sudah beredar sebelumnya. Muka depan yang sangar, bentuk bumper yang tajam, serta desain bodi samping yang beralur membuat tampilan bus benar-benar modis ala bus Eropa. Ditambah logo Laksana berukuran besar menghiasi sisi samping bagian belakang bus ini.



Yang unik adalah lampu sein dan hazzardnya memiliki kedap-kedip ala Jetbus3 yaitu mengalir dari dalam ke luar. Tak hanya bagian depan, bagian belakang juga disertain lampu sein yang mengalir, tepatnya lampu yang melengkung diatas kap AC. Lampu ini juga masih 1 tempat dengan penempatan night lamp yang melintang dari ujung ke ujung.




Memasuki interior, dek bawah memiliki keunikan yang berbeda dari dek bawah bus tingkat pada umumnya, lantai di dek ini di atas tempat duduknya posisi lebih tinggi dikarenakan ada gundukan yang (mungkin) berfungsi sebagai kompartemen menaruh barang. Didepan pintu masuk persis terdapat juga mini coffe yang berfungsi untuk menyeduh kopi atau air panas, dan letaknya bersebelahan dengan toilet.

Pict @FotografiBusIbukota

Naik ke lantai 2, seperti biasa, pemandangan bus dari sini sangat luas. Di seat paling depan terdapat sunscreen disisi kiri dan kanan agar penumpang bisa mengatur silau nggaknya dari pancaran sinar dari luar. Di dashboardnya juga tersedia cup holder sebagai tempat meletakkan botol atau gelas.




Selain Legacy SR2 double decker, ada juga 3 produk lagi yang menghiasi booth Laksana, yaitu grand new Tourista, new Legacy SR2 HD Prime minor change, dan Legacy SR2 export unit. Dibelakang SR2 doubledeck, ada medium bus grand new Tourista. Bus berukuran sedang ini ganti model tepat pada perayaan ulang tahun ke-40 karoseri Laksana. Desain bus ini menyerupai SR2 versi mini.


Disebelah Tourista, ada SR2 export unit. Jadi bus ini merupakan unit yang akan diekspor ke negara kepulauan Fiji di Samudera Pasifik sebagai bus pariwisata disana. Uniknya bus ini adalah unit ke 200 yang telah Laksana ekspor secara berkala.





Dan didepan SR2 export unit ini ada SR2 HD prime minor change. Perubahan pada bus ini adalah ukuran topi yang membagi kaca depan ini sedikit diturunkan. Dan dibelakangnya juga dipasangkan night lamp yang melintang dari kiri ke kanan diatas kisi-kisi mesin, lengkap dengan lampu sein dan hazzard yang mengalir saat menyala. 1 hal yang spesial, unit yang telah sold to PO Manhattan ini adalah unit test guling saat masih berwujud rangka yang dilakukan oleh karoseri Laksana sebagai tolok ukur kekuatan rangka bodi yang rigid, kuat, dan aman.


Pict @nanug995



Booth Tentrem
Tepat disamping booth Adiputro, hadir pula booth yang juga berasal dari kota Malang yaitu booth Tentrem. Di stand ini bus yang dihadirkan ada 2, yaitu Avante big bus dan Venom medium bus. Yang menjadi sorotan adalah kehadiran Avante SHD PO Bintang Utara Putera. Bus dengan warna dasar hitam merah ini begitu nyentrik karena menggunakan sasis premium Mercedes Benz OC500RF 2542 namun kelas yang disandang adalah Economy Luxury non AC. Bus dengan kaca geser ini menjadi buah bibir dikalangan busmania karena sasis yang biasanya dipasang pada bus-bus Super Eksekutif ini dipakai sebagai bus Ekonomi tanpa AC.




Di eksterior Tentrem Avante SHD tronton ini, sama seperti produksi sebelumnya, hanya saja kini lampu sein dan hazzardnya sama seperti Adiputro Jetbus3 yaitu kedap-kedip mengalir dari dalam keluar, tidak hanya lampu sein depan, sein belakang juga sama dan memiliki alur membentuk huruf C. Masuk ke interior, langsung disambut dengan kehadiran seat super besar buatan Rimba Kencana dengan formasi 2-1 pada 4 baris pertama dan formasi 2-2 pada baris ke 5 sampai belakang.



Seat yang juga dimiliki pada Super Luxury Harapan Jaya ini sangat nyaman karena terbuat dari bahan material berkualitas tinggi, bahkan seat ini juya dilengkapi meja makan yang tersembunyi dibalik arm restnya. Tapi seat ini hanyalah buat kebutuhan display pameran saja. Saat balik ke karoseri dan siap dinas perdana nanti, akan disetting ulang format seatnya menjadi standar kelas Ekonomi.


Di sebelah big bus Avante ini ada medium bus yaitu Tentrem Venom milik PO Satria Muda. Desain bodi sama seperti yang tadi dijelaskan di booth Isuzu yang bus sekolah, yaitu desain muka yang sangar dan sporty didukung dengan bentuk headlamp yang tajam dan lekukan tegas pada fog lamp.



Booth Tentrem adalah booth terakhir yang mimin jajal. Dengan semakin meningkatnya minat masyarakat naik bus, turut serta mendorong karoseri untuk terus berinovasi membuat bus yang aman nyaman dan modern. Sampai jumpa pada GIIAS 2019 mendatang....