Jumat, 28 Desember 2018

17 jam bersama Agramas Trontonia Muriaan


Agramas HD-001 "Jalesveva Jayamahe"

Jepara, adalah suatu kota yang terletak di Pantai Utara Jawa. Berjarak kurang lebih 65 km dari Semarang, kota ini menjadi destinasi wisata yang menarik karena memiliki pantai yang bagus-bagus, ditambah Jepara terhubung dengan akses kapal ferry menuju kepulauan Karimun Jawa yang terkenal akan keindahannya.

Pada tanggal 14 November 2018, dari Jepara saya bersama 2 teman saya hendak balik menuju Jakarta (via Bogor) dengan menggunakan salah 1 bus termewah Agramas yaitu berbodi Jetbus SHD3 dengan sasis Scania K410iB. Bus ini terkenal karena kecepatan dan kenyamanannya. Disini kami sudah menebus tiket di agen melalui whatsapp dan pembayaran bisa dilakukan dengan transfer. Untuk harga tiketnya sendiri adalah Rp 215.000,00,-

No.kontak agen Agramas Jepara mbak Ayu

Tampilan tiket sampul Agramas

Sembari menunggu waktu kedatangan bus, kami sempat mencari makan dan minum di warung kopi persis di depan terminal, tidak lupa kami juga hunting bus-bus malam yang hilir mudik masuk keluar terminal.

Menunggu sembari hunting bus juga

Bus New Shantika "Djanggo"
Seri 2 Jepara-Ciledug

Bus Haryanto "Sensation"
HR-023 Jepara-Pulogebang

Pukul 16:00 pas, bus yang di tunggu akhirnya datang juga, dengan nomor lambung HD-001 siap mengantarkan kami sampai tujuan. Tak berselang lama bus akhirnya di berangkatkan kembali dari Terminal Jepara. Selama perjalanan kami duduk ngacak karena di dalam bus banyak penumpang transitan dan diperbolehkan duduk bebas sampai Kudus. Oiya ada fasilitas apa saja di Agramas HD-001 ini?

Bus yang ditunggu akhirnya tiba

Memiliki total 32 kursi, tiap kursi dilengkapi dengan AVOD (kecuali seat 6A 6B dekat pintu tengah), bantal plus selimut bedcover, reclining seat dengan leg rest, coffe maker di belakang seat 3A 3B, toilet di dekat pintu tengah, dan air conditioner lengkap dengan USB charger. Ruang kaki di bus ini juga termasuk sangat luas, bahkan teman saya yang tinggi badannya 170 cm kakinya masih bisa bergerak leluasa tanpa khawatir mentok dengan kursi atau sekat di depannya.

Interior bus (diambil ditengah²)

Coffe Maker + dispenser

Seat by Aldila with legrest, bantal & bedcover

Panel louver AC yang dilengkapi USB charger

Audio Video On Demand (AVOD)

Selama dalam perjalanan bus dipacu dengan santai, beberapa kali bus juga mampir di agen sepanjang jalan raya Jepara-Kudus, sampai akhirnya jam setengah 6 sore kurang dikit bus tiba di terminal Jati Kudus. Seperti yang saya tadi katakan, disini penumpang banyak yang turun berpindah ke bus asli alias transitan. Berhenti selama 40 menit disini bisa melakukan kegiatan sholat maghrib, membeli jajanan, hingga hunting bus.

Deretan bus Agramas

Sebuah bus Nusantara

Sebuah bus Hiba Putra

Deretan bus New Shantika

Deretan bus Haryanto

Jam 6 sore lewat, bus dengan julukan Jalesveva Jayamahe ini berangkat kembali meninggalkan terminal Kudus dan bersiap melaju di jalan raya Pantura. Baru lepas dari terminal bus digeber dengan kecepatan sampai 100 km/jam, uniknya walau sudah berlari secepat ini suasana kabin masih tetap hening tanpa ada suara glodakan. Tak lama berselang crew membagikan snack berisi roti, permen 2 buah, aqua gelas dan sachet kopi sebagai pengganjal rasa lapar. Baru berjalan belasan menit, bus masuk disalah 1 pom bensin jalan raya Kudus-Demak untuk mengisi bahan bakar. Disini bus diisi solar dan sempat lihat nomialnya sampai 1 juta lebih, ga kebayang seberapa besar kapasitas tangki bahan bakarnya, apalagi bus ini porsinya ukuran jumbo.

Isi BBM barengan sama Agramas Double Decker

Selepas itu bus kembali melaju bersama bus-bus malam lainnya. Masuk kota Demak bus tidak mampir agen, karena okupansi kala itu full 100% jadi bus tidak mampir-mampir agen lagi. Menjelang Genuk lalu lintas sangat padat sampai Kaligawe, penyebabnya adalah kendaraan yang melambat akibat banjir dari sungai disamping jalanan. Selepas Kaligawe bus masuk jalan tol Tanjungmas-Srondol-Krapyak, disini beberapa bus malam lainnya kayak Haryanto, New Shantika dan Bejeu mudah dilalui.

Sembari menikmati macet tak lupa
mencoba isi snack dari Agramas
NOTE = Drink Beng-Beng cokelat hanya
hiasan semata pembelian dari warung

Menjelang Krapyak arus lalu lintas masih lancar, namun menjelang Mangkang terjadi kemacetan akibat dari proyek perbaikan jalan. Selepas Mangkang perjalanan kembali lancar sampai Kendal, namun menjelang Weleri bus masuk jalur alternatif karena menghindari kemacetan di lingkat Weleri akibat proyek perbaikan jalan juga. Di jalur alternatif tembus-tembus lewat stasiun Weleri bus terkena macet juga, untungnya kemacetan tidak terlalu parah dan bus kami kembali masuk jalur Pantura.

Pukul 9 malam lebih dikit sampailah kami di Rumah Makan Kendil Mas Gringsing, rumah makan ini bersebelahan dengan RM Menara Kudus service makannya bus Haryanto, dan disebrangnya ada RM Bukit Indah service makannya bus Bejeu dan New Shantika. Turun dari bus kami bertiga bergegas menuju tempat penukaran kupon makan, untuk lauk yang tersedia kala itu ada nasi putih, ayam goreng, sayur labu, gorengan semacam bakwan, dan sambal. Minumannya tersedia teh hangat manis. Overall kami baru pertama kali makan di RM Kendil Mas namun rasa makanannya sangat enak, bahkan untuk tehnya sendiri benar-benar pas manisnya dan benar-benar hangat airnya.

Service makan di RM Kendil Mas, Gringsing

Parkiran depan rumah makan

Agramas Double Decker

Lightning DRL Jetbus3

Setelah makan tidak lupa foto-foto bus dirumah makan, suasananya sangat ramai karena jam kedatangan bus Muriaan dari Kudus ke Jakarta bebarengan dengan jam kedatangan bus Soloan dari Jakarta ke Wonogiri/Ponorogo, jadi tiap beberapa detik ada bus Agramas yang datang dan berangkat kembali melanjutkan perjalanannya. Jam 10 malam kurang dikit bus kami yang juga memiliki julukan Kurcaci Balap ini lepas landas dari rumah makan dan kembali bertempur melibas jalur Pantura.

Melewati tanjakan Alas Roban, Agramas HD-001 ini sangat mudah melahapnya, semua karena dukungan spesifikasi mesin bus yang memiliki tenaga 410 daya kuda yang diraih pada 1.900 rpm dan torsi raksasa sebesar 2.000 Nm pada putaran 1.000-1.350 rpm, ditambah skill driver dalam melibas trek jalur yang menanjak membuat bus terasa sangat enteng tanpa ada hambatan berarti.

Selepas Alas Roban, kecepatan bus dapat ditingkatkan, lari bebarengan dengan bus-bus malam lainnya menuju Jakarta. Namun menjelang Subah terjadi kemacetan yang disebabkan oleh suatu kecelakaan, selepas Subah lagi-lagi terjebak macet gara-gara proyek perbaikan jalan, setelah melewati sumber macet akhirnya bus yang kami naiki dapat dipacu kembali dan sampailah di kota Batang dan Pekalongan. Disini HD-001 sempat berlari bersama bus Sudiro Tungga Jaya hingga bus tersebut melesat jauh didepan dan tak terlihat lagi.

Diperjalanan beberapa kali terjebak macet dan
sempat nanya ke crew berapa lama macetnya ini

Hampir tengah malam bus masuk di Gerbang Tol Pemalang. Belum masuk gerbang tolnya sudah disambut oleh kemacetan panjang, ini disebabkan karena antrian kendaraan masuk gardu tol, maklum saat saya masuk tol ini baru saja berdinas 2 minggu kurang dan animo kendaraan terutama bus-bus malam sangat tinggi karena dapat mempersingkat waktu termpuh perjalanan.

Kemacetan menuju gerbang tol Pemalang arah Jakarta


Selama antrian masuk tol ini saya mencoba fasilitas Coffe Maker yang tersedia di bus, saya mencoba minum bubuk kemasan cokelat memakai seduhan air panas dari dispenser, kenapa saya nggak seduh kopi? Saya tidak suka kopi karena rasanya pahit 😝

Cokelat panas

Jam setengah 1 akhirnya terbebas dari antrian gardu tol dan mulai berlari di tol ruas Pemalang-Pejagan. Dari sini saya mulai tertidur, bangun-bangun bus berada di dekat rest area KM 229. Disini ternyata bus kami sedang menepi membantu bus Agramas BM-087 yang trouble. Entah waktu itu menujukan jam berapa dan saya kembali menarik selimut dan tertidur, bangun-bangun bus sudah berada di rest area KM 102. Disini saya hanya melek sesaat dan kembali tertidur, dan lagi-lagi terbangun saat bus ini melaju dijalanan biasa. Usut punya usut buka via Google Maps ternyata bus Agramas HD-001 ini melimpir lewat jalan raya arteri di kawasan Klari, Jawa Barat, timur wilayah Karawang.

Sang supir memilih rute ini dikarenakan ruas tol Jakarta-Cikampek di wilayah Karawang-Cikarang terjadi kemacetan yang lumayan parah. Perjalanan via jalur arteri cukup lancar, walau di beberapa tempat ada kemacetan karena pasar subuh namun dapat dilewati dengan mudah. Jam setengah 6 lebih dikit melewati daerah Tambun, salah 1 dari kami akhirnya berpisah karena dia akan turun disini.

Karena mulai ada penumpang yang turun, seat yang
kosong saya rapikan dan seperti ini modelnya

Memasuki wilayah Depsos Bekasi ada beberapa penumpang yang turun, kemudian bus berangkat kembali menembus kemacetan hingga pintu tol Bekasi Timur. Masuk tol lagi-lagi "disapa" oleh kemacetan panjang hingga simpang Cikunir, selepas gerbang tol Cikunir arah JORR barulah jalan tol lancar. Keluar di Bambu Apus bus bersiap-siap akan memasuki terminal Kampung Rambutan untuk menurunkan beberapa penumpang lagi.

Lepas terminal Kampung Rambutan jam 7 lewat 5 menit bus lanjut mengarah ke Pasar Rebo, kemudian belok kiri menyusuri Raya Bogor. Disinilah ada banyak penumpang yang turun terutama di Simpang Depok dan Cibinong. Hingga akhirnya tiba di perempatan Warung Jambu, Bogor Utara dan Agra HD-001 ini belok kiri memasuki tol lingkar Bogor, tembus-tembus Sentul masuk ke tol Jagorawi, dan keluarlah di gerbong tol Bogor.

Melewati Cibinong

Pemandangan gunung Gede + Pangrango

Melaju cepat di tol Jagorawi

Keluar tol bus melewati daerah Baranangsiang, belok kiri menyusuri jalan raya Tajur, dan tepat pada pukul 9 pagi lebih 10 menit sampailah di tujuan akhir yaitu terminal Ciawi. Turun dari bus langsung foto-foto suasana terminal dan manuver bus yang kami tadi naiki untuk parkir kembali. Setelah selesai semuanya tak lupa ngobrol sama crew bus HD-001, bahkan kami ditawari untuk masuk kedalam bus lagi buat sekedar foto-foto.

Manuver HD-001 yang akan parkir setelah tiba di Ciawi

Bersebelahan dengan bus Haryanto dari Bojonegoro

Beberapa saat ditemani oleh bus Gunung Harta
yang baru sampai Ciawi dari Blitar

Selesai semuanya kamipun bergegas mencari makan, dan tepat di pintu masuk ada sebuah pedagang mie ayam plus bakso dengan harga Rp 13.000,00,- plus teh tawar. Untuk rasa mie nya sangat enak, apalagi daging ayamnya cukup banyak namun memiliki tekstur tebal dan gurih. Benar-benar recomended buat kamu yang mau makan mie ayam disini.

Mie ayam depan persis pintu
masuk parkiran bus Ciawi

Selesai makan saya bersama teman saya akhirnya balik menuju Jakarta dengan menaiki bus komuter Agramas ex APTB relasi Bogor (Ciawi)-Jakarta (Pasar Senen) via UKI Pramuka Salemba dengan tarif Rp 16.000 flat. Kami turun di Kramat Sentiong, teman saya langsung balik kerumahnya di Gang Sentiong dengan berjalan kaki dan saya melanjutkan perjalanan dengan naik bus Transjakarta menuju Kemayoran. Akhirnya mendarat dirumah masing-masing pukul 12:50 dan 13:30.


Kesimpulan =
Dengan waktu tempuh 17 jam lebih 5 menit kenyamanan yang diberikan sungguh terasa, sangat worth it dengan harga Rp 215.000,00,-  sudah mendapatkan fasilitas demikian, bahkan bisa menjadi rival PO sebelah berkelir hitam yang juga memiliki fasilitas yang sama. Namun Agramas memiliki keunggulan tambahan yaitu memiliki fitur AVOD, yang menjadikan Agra tronton ini pemain tunggal bus Muriaan dalam memberikan perangkat hiburan. Soal kecepatan bus ini bisa menjadi pilihan, cepat tapi tidak ngebut, dan rasanya masih nyaman tanpa suara gradak gruduk. Untuk kursi secara ukuran cocok buat berbagai jenis variasi tubuh, karena kursinya sendiri berukuran agak besar dan bahan kulit yang dimiliki lumayan empuk, ditambah ruang kaki juga sangat lapang karena formasi jarak antar kursi dibuat renggang.

Kressan HD-001 "Jalesveva Jayamahe"
HD-002 "Northern Troops"

Add caption

Persaingan antar PO bus dalam meberikan kenyamanan terus dilakukan agar dapat memikat hati penumpang. Dan Agramas salah satunya yang mencoba hal ini, hasilnya terbukti benar-benar menarik minat penumpang hingga saya mau mencoba lagi karena ketagihan 😁 Semoga Agramas tetap mempertahankan kenyamanan yang diberikan dan menjadi salah pilihan terbaik perjalanan bus malam lintas Bogor-Jakarta-Kudus-Jepara atau sebaliknya.

Catatan waktunya =
16:05 Jepara
16:28 Ngabul
16:42 Pecangaan
16:57 Mayong
17:15 Lingkar Barat 07 Jetak
17:26-18:06 term Jati Kudus
18:20-18:26 ngepom
18:42 Demak
19:15 Genuk
19:28 Kaligawe masuk tol
19:44 Krapyak keluar tol
20:12 Mangkang
20:32 Kendal
20:55 Stasiun Weleri
21:07-21:52 RM Kendil Mas
22:34 Subah
23:11 Batang
23:26 Pekalongan
23:59-00:30 GT Pemalang
03:28 km 102
04:18 Klari
05:13 Cikarang
05:37 Tambun
05:53 Bulak Kapal
06:44 GT Cikunir
07:05 Kp Rambutan
07:40 PAL Depok
08:00 Simpang Depok
08:14 Cibinong
08:33 Pomad
08:42 Tol Lingkar Bogor-Sentul-Jagorawi
08:54 Baranangsiang
09:10 Ciawi 

Minggu, 02 Desember 2018

Jadwal KRL Tanjung Priok-Jakarta Kota PP

KRL Commuter Line Kota-Priok

Pink Line, adalah jalur KRL Commuter Line yang berada di pesisir utara kota Jakarta. Jalur ini dioperasikan oleh PT Kereta Commuter Indonesia dan merupakan salah 1 relasi perjalanan KRL terpendek di Jabodetabek, karena panjang lintasannya hanya 8,5 kilometer dan terdiri dari 2 stasiun terminus dan 2 stasiun antara, yaitu Jakarta Kota, Kampung Bandan, Ancol, dan Tanjung Priok.

Stasiun Ancol

Jalur yang sempat mati suri dan mulai beroperasi kembali tanggal 21 Desember 2015 ini melayani 40 perjalanan KRL pulang pergi setiap harinya. Rangkaian yang digunakan biasanya 2 set KRL KFW-I9000 dengan formasi 4 kereta, terkadang jika salah 1 set melakukan perawatan ditukar dengan KRL seri lain seperti Tōkyō Metro 6000 atau 7000 dengan formasi 8 kereta.

KRL seri Metro 7017
(foto : REDigest)

Berikut jadwal perjalanan KA nya
No.KA  | JAKK |   KPB  |    AC   |  TPK
2300    | 06:00 | 06:06 | 06:11 | 06:20
2302    | 06:35 | 06:41 | 06:46 | 06:55
2304    | 07:15 | 07:21 | 07:26 | 07:35
2306    | 07:50 | 07:56 | 08:01 | 08:10
2308    | 08:25 | 08:31 | 08:36 | 08:45
2310    | 09:05 | 09:11 | 09:16 | 09:25
2312    | 09:40 | 09:46 | 09:51 | 10:00
2314    | 10:25 | 10:31 | 10:36 | 10:45
2316    | 11:05 | 11:11 | 11:16 | 11:25
2318    | 11:50 | 11:56 | 12:01 | 12:10
2320    | 12:30 | 12:36 | 12:41 | 12:50
2322    | 13:10 | 13:16 | 13:21 | 13:30
2324    | 13:50 | 13:56 | 14:01 | 14:10
2326    | 14:25 | 14:31 | 14:36 | 14:45
2328    | 15:05 | 15:11 | 15:16 | 15:25
2330    | 15:45 | 15:51 | 15:56 | 16:05
2332    | 16:15 | 16:21 | 16:26 | 16:35
2334    | 17:00 | 17:06 | 17:11 | 17:20
2336    | 17:40 | 17:46 | 17:51 | 18:00
2338    | 18:25 | 18:31 | 18:36 | 18:45


No.KA  |  TPK  |    AC   |   KPB  | JAKK
2301    | 06:35 | 06:45 | 06:51 | 06:55
2303    | 07:20 | 07:30 | 07:36 | 07:40
2305    | 07:50 | 08:00 | 08:06 | 08:10
2307    | 08:30 | 08:40 | 08:46 | 08:50
2309    | 09:05 | 09:15 | 09:21 | 09:25
2311    | 09:50 | 10:00 | 10:06 | 10:10
2313    | 10:30 | 10:40 | 10:46 | 10:50
2315    | 11:15 | 11:25 | 11:31 | 11:35
2317    | 11:55 | 12:05 | 12:11 | 12:15
2319    | 12:35 | 12:45 | 12:51 | 12:55
2321    | 13:15 | 13:25 | 13:31 | 13:35
2323    | 13:55 | 14:05 | 14:11 | 14:15
2325    | 14:30 | 14:40 | 14:46 | 14:50
2327    | 15:10 | 15:20 | 15:26 | 15:30
2329    | 15:45 | 15:55 | 16:01 | 16:05
2331    | 16:25 | 16:35 | 16:41 | 16:45
2333    | 17:10 | 17:20 | 17:26 | 17:30
2335    | 17:50 | 18:00 | 18:06 | 18:10
2337    | 18:35 | 18:45 | 18:51 | 18:55
2339    | 19:10 | 19:20 | 19:26 | 19:30

TPK : Tanjung Priok
AC : Ancol
KPB : Kampung Bandan
JAKK : Jakarta Kota

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Transitan/interchange

Jakarta Kota =
KRL Commuter Line Jakarta Kota-Depok-Bogor
KRL Commuter Line Jakarta Kota-Bekasi-Cikarang
Transjakarta koridor 1 Kota-Harmoni-Blok M
Transjakarta koridor 1A Pantai Indah Kapuk-Pluit-Monas
Transjakarta koridor 1D Kota-Rusun Karang Anyar
Transjakarta koridor 9B Kota-Harmoni-Gatot Subroto-Cawang-Pinang Ranti
Transjakarta koridor 12 Penjaringan-Gunung Sahari-Sunter-Tanjung Priok
Transjakarta koridor 12A Kota-Penjaringan-Pelabuhan Kaliadem
Transjakarta koridor 12B Pluit-Gunung Sahari-Stasiun Pasar Senen
Mikrolet M08 Kota-Cideng-Tanah Abang
Mikrolet M12 Kota-Sawah Besar-Senen
Mikrolet M15 Kota-Ancol Barat-Tanjung Priok
Mikrolet M15A Kota-Mangga Dua-Tanjung Priok
Mikrolet M39 Kota-Mangga Dua-Pademangan
Kopami 02 Muara Karang-Senen
Kopaja 86 Mangga Dua-Pondok Indah-Lebak Bulus


Kampung Bandan =
KRL Commuter Line Jatinegara-Tanah Abang-Depok-Bogor
Transjakarta koridor 12 Penjaringan-Gunung Sahari-Sunter-Tanjung Priok
Transjakarta koridor 12B Pluit-Gunung Sahari-Stasiun Pasar Senen
Mikrolet M15A Kota-Mangga Dua-Tanjung Priok
Mikrolet M39 Kota-Mangga Dua-Pademangan
Mikrolet M53 Mangga Dua-Kemayoran-Cempaka Putih-Pulogadung
Kopami 02 Muara Karang-Senen
Kopaja 86 Mangga Dua-Pondok Indah-Lebak Bulus


Ancol =
Shuttle Bus Ancol-Pantai Ancol/Dufan (fakultatif)
Mikrolet M15 Kota-Ancol Barat-Tanjung Priok
Mikrolet M15A Kota-Mangga Dua-Tanjung Priok
Kopaja 27 Sunter-Ancol-Gunung Sahari-Senen


Tanjung Priok =
Bus Antarkota & Bus Malam Agramas, Laju Prima, Pahala Kencana, Garuda Mas, Sindoro Satriamas, Haryanto, Sudiro Tungga Jaya, Putera Mulya, Karina, Budiman, Primajasa, Luragung, Setia Negara, dan lain-lain
Transjakarta koridor 10 Tanjung Priok-Cempaka-Penas-PGC
Transjakarta koridor 10A Tanjung Priok-Cilincing-Rusun Marunda
Transjakarta koridor 10C Tanjung Priok-Pelabuhan Tanjung Priok
Transjakarta koridor 12 Tanjung Priok-Sunter-Gunung Sahari-Penjaringan
Transjakarta koridor B22 Tanjung Priok-Cempaka-Penas-Summarecon Bekasi Barat
Transjakarta koridor L10 Tanjung Priok-SKG-Tol Widyoto Winoto-PGC
Damri Airport Tanjung Priok-Bandara Soekarno Hatta
Mayasari Bakti AC 25 Tanjung Priok-Cempaka Putih-Jatibening-Bekasi Barat
Mayasari Bakti AC 42 Tanjung Priok-Cempaka Putih-Cibubur-Cileungsi
Agramas/Limas/Kramat Djati Tanjung Priok-Cempaka Putih-Bogor Baranangsiang
Mikrolet M15 Kota-Ancol Barat-Tanjung Priok
Mikrolet M15A Kota-Mangga Dua-Tanjung Priok
Mikrolet M30A Tanjung Priok-Kelapa Gading-Pulogadung
APB 04 Tanjung Priok-Sunter
KWK 05 Tanjung Priok-Cilincing
KWK 06 Tanjung Priok-Waru-Walang Baru
KWK 08 Tanjung Priok-Koja-Semper
Metro Mini 24 Tanjung Priok-Kemayoran-Senen

Minggu, 18 November 2018

Perjalanan santai bersama bus Kramat Djati

Bus Kramat Djati


Hari Senin tanggal 29 Oktober 2018 seperti biasanya saya kuliah dari pagi sampai sore hari. Saat jam istirahat, buka pesan salah satu grup di whatsapp, teman saya mengabari bahwa dia nggak jadi naik PO Kramat Djati bus 6 dari Jakarta menuju Solo untuk pemberangkatan hari Sabtu tanggal 3 November 2018 pukul 15:00. Tanpa berpikir panjang saya langsung memesan tiket ini dan sore harinya saya cod ketemu dengan dia untuk melunasi tiket Kramat Djati tersebut.

Hari terus berganti, dan pada saat hari H saya sempat bimbang karena pada pagi sampai siang harinya ada urusan lain takut nggak terkejar naik bus ini. Untungnya semua urusan tersebut selesai jam 1 siang dan dengan secepat langkah kaki saya langsung menuju agen PO Kramat Djati Pondok Pinang untuk mengkonfirmasi keberangkatan saya. Menuju lokasi saya ga sendirian, saya bersama salah satu teman saya yang bersedia mengantar hingga ke agen.

Bus 6 Jakarta-Ponorogo
Jetbus HDD2+ Hino RN285

Duduk di seat terdepan

Berangkat menaiki KRL Commuter Line sambung bus Transjakarta, sempat deg-degan karena jam sampainya ngeri mepet. Dan benar saja pukul 14:40 saya turun di halte busway Pondok Pinang yang tidak jauh dari agen dan dari kejauhan bus yang akan saya naiki sudah masuk agen. Setibanya di agen saya langsung bergegas ke petugas agen untuk mengambil tiket yang telah dibayar. Setelah itu saya berpamitan dengan teman saya dan mengucapkan terima kasih karena telah meluangkan waktu bersama.

bukti tiket pesan via online

Tidak menunggu lama, pukul 14:58 (awal 2 menit dari jadwal) bus berangkat dari agen Pondok Pinang menuju tujuan akhir Ponorogo via Semarang Solo Sragen Ngawi Madiun, dan saya turun di Solo sesuai dengan relasi di tiket. Tak berselang lama, penumpang dibagikan snack berisi roti isi daging, dan air mineral gelas. Okupansi penumpang kala itu sangat bagus, dari total 28 kursi, 24 diantaranya telah diisi. Masuk tol langsung disambut kemacetan gara-gara kecelakaan lalu lintas. Selepas melewati biang kemacetan, jalan tol kembali lancar dan bus dapat melaju lebih cepat. Selang beberapa saat bus keluar tol Jatiwarna untuk menaikkan 4 penumpang dari sini. Abis itu bus berangkat kembali dengan okupansi full 100% terisi semua.

Isi snack

Jati Warna

Masuk kembali ke jalan tol JORR perjalanan mulai tersendat dari Jatiasih sampai Cikunir. Seperti biasa penyebab macet karena proyek LRT, proyek tol layang serta pertemuan arus dari arah tol Cawang dan tol Cilincing. Butuh waktu sampai berpuluh-puluh menit untuk "terbebas" dari simpang tol yang dikatakan sangat menguras kesabaran ini. Setelah melewati Cikunir bus akhirnya memasuki tol Jakarta-Cikampek, perjalanan sangat lancar walaupun cuaca diluar kala itu hujan deras.

Kemacetan di simpang Cikunir

Kondisi semakin syahdu karena supir memutarkan musik-musik band lawas seperti ST12 dan Peterpan. Alunan musik, deru suara wiper dan rintikan air hujan menambah manja suasana. Jam 5 sore lewat sedikit bus masuk gerbang tol Cikarang Utama, biasanya kondisi macet tapi kali ini sangat lancar, bahkan saat melewati Karawang sekalipun kondisi jalan tol relatif kondusif, justru arah sebaliknya yang mengalami tersendat.

Tol Jakarta-Cikampek yang sangat lancar

Pukul 17:42 bus memasuki tol Cipali kecepatan bus masih tetap santai, cuaca masih diselimuti gerimis rintik-rintik, dan musik masih menemani perjalanan ini. Mata saya terus terayun-ayun menahan kantuk hingga akhirnya saya tertidur. Bangun-bangun bus sudah keluar tol, petanda bus akan singgah di rumah makan untuk melakukan service makan malam kepada penumpang. Jam setengah 7 malam lebih dikit tibalah saya di Rumah Makan Singgalang Jaya di wilayah Cikamurang, Subang, Jawa Barat.

Add caption

Turun dari bus langsung menukarkan kupon makan ke petugas. Setelah itu penumpang diarahkan ke tempat prasmanan yang telah disajikan, makanan yang tersedia antara lain nasi putih, ayam goreng filled, sayur kacang panjang, mentimun, dan sambal, serta tidak ketinggalan segelas teh hangat manis.

Makanan prasmanan

Setelah selesai makan saya menikmati keadaan sekitar dirumah makan Singgalang Jaya, suasana sangat hening dan sesekali 1-2 kendaraan lewat. Untuk kondisi rumah makannya sangat bersih, meja makan sangat banyak, dan juga stopkontak yang terletak di penjuru pilar bangunan yang sangat melimpah. Selain PO Kramat Djati, bus-bus yang singgah di rumah makan ini antara lain PO Lorena-Karina dan PO Titian Mas.

lauk prasmanan yang disajikan

Rumah makan yang cenderung bersih dan modern

Bus Kramat Djati yang lain, otw menuju Jakarta

Add caption

Di pelataran parkiran hanya ada 2 bus Kramat Djati yang sedang beristirahat sembari menunggu waktu berangkat, yaitu bus yang saya naiki dan bus lainnya dengan rute Denpasar-Jakarta. Suasana begitu sepi, hanya ditemani suara jangkrik dan deru suara mesin bus. Pukul 19:17 bus diberangkatkan dari rumah makan dan melanjutkan perjalanan kembali menuju Ponorogo, cuaca gerimis masih menyelimuti perjalanan. Karena keadaan yang nggak bisa ditolerin akhirnya saya tertidur kembali.

Seat yang bikin tertidur pulas

Bangun-bangun bus sudah berada di jalan Pantura, entah berapa lama saya tertidur. Selang beberapa saat lewatlah sebuah persimpangan, bus ambil jalan lurus dan ternyata saya baru memasuki kota Tegal. Jalanan dikota ini masih cukup ramai oleh kendaraan pribadi, selepas kota Tegal sampai Pemalang perjalanan ditemani oleh beberapa bus malam dengan arah yang sama dan iring-iringan truk. Sempat jalan bebarengan bus Kramat Djati saya dengan bus Laju Prima dan Haryanto, saling mengejar satu sama lain menjadi yang terdepan. Sayang lagi-lagi karena tuntutan keadaan saya kembali tertidur, bangun-bangun bus masuk di Rumah Makan Sari Rasa Kendal untuk melakukan kontrolan, yang berarti saya telah melewati kota Pekalongan dan Batang akibat ketiduran tadi.

Selepas Rumah Makan saya mencoba duduk di smoking room yang terletak dibaris kanan belakang samping toilet, di smoking room ini penumpang diperbolehkan merokok dan dilengkapi fasilitas ventilasi udara, kaca geser dan tempat tatakan ampas batang rokok. Sehabis dari smoking room saya kembali ke seat semula dan lagi-lagi tertidur pulas, bangun-bangun bus sudah berada di Salatiga.

Iring-iringan sama Gunung Harta

Saat berada di jalan Salatiga-Boyolali bus sempat iring-iringan dengan bus Gunung Harta dan Agramas, dan juga saling berusaha menyusul satu sama lain. Hingga melewati kota Boyolali, Kartasura, sampai masuk Solo bus tetap berjalan saling susul-menyusul. Hingga akhirnya jam 3 kurang beberapa menit sampailah ditujuan saya yaitu terminal Tirtonadi Solo. Saya bersama 2 penumpang lain turun disini, dan bus melanjutkan perjalanan kembali menuju tujuan akhirnya yaitu kota Reog, Ponorogo. Dari sini saya berencana menuju Yogyakarta karena nggak afdol rasanya berkunjung ke Jawa Tengah tapi ga singgah ke Yogyakarta 😆

Tiba Solo dini hari sekitar jam 3 krg

Kesimpulan dalam perjalanan ini, kenyamanan adalah hal yang terutama dalam layanan bus Kramat Djati ini. Kecepatan relatif konstan, menjadikan bus ini cocok buat yang menyukai perjalanan santai. Ditambah interior yang lapang karena berkapasitas 28 tempat duduk membuat orang dengan tinggi badan 170cm masih bisa bergerak leluasa. Dari segi waktu jam masuk Solo sangat awal karena masih dini hari, tapi buat yang turun di Madiun atau Ponorogo sangat pas karena waktu sampainya selepas subuh dan sudah ada aktivitas masyarakat. Semoga Kramat Djati terus mempertahankan kenyamanan yang telah ada dan menjadi primadona bus tanah Reog dikelasnya.

Fasilitas bus
Air conditioner
Seat 2+2 (28 kursi)
Reclining seats
LCD TV/DVD
Bantal & selimut
Leg rest
Service makan 1x
Snack
Stopkontak
Toilet
Smoking room

Tarif normal
Jakarta-Solo Rp 210.000
Jakarta-Madiun-Ponorogo Rp 235.000

Catatan waktu menyeluruh
14:58 Pondok Pinang
15:40-15:54 Jati Warna
16:29 Simpang Cikunir
17:02 GT Cikarang Utama
17:42 Tol Cipali
~~ tidur~~
18:40-19:17 RM Singgalang Jaya
~~ tidur ~~
21:26 Tegal
22:04 Pemalang
~~ tidur ~~
23:52 control RM Sari Rasa
~~ tidur ~~
01:55 Salatiga
02:16 Boyolali
02:53 Tirtonadi Solo