Sugeng Patas W 7256 UZ & W 7122 UZ di terminal Cicaheum Bandung |
Satu tahun lalu telah dibuka rute baru PO Sugeng Rahayu divisi bus Patas yaitu melayani rute Surabaya-Madiun-Solo-Yogyakarta-Tasikmalaya-Bandung pulang pergi. Saat dibuka jalur ini masyarakat terkhususnya Bandung dan Tasik sangat antusias karena pilihan mereka yang menuju kota-kota di Jawa Tengah hingga Jawa Timur lebih bervariasi.
Kebetulan bulan Mei kemarin saya dan teman saya, Kurnia, menjajal bus ini dari Bandung menuju Solo via jalur selatan Jawa Barat. Ini merupakan pengalaman pertama kalinya karena sebelumnya jika onboard bus malam kami selalu melewati jalur Pantura dan tol Cipali. Perjalanan dimulai dari kota Jakarta dengan naik Kereta Api Serayu Pagi, saat sampai dikota Bandung langsung naik angkutan umum menuju terminal Cicaheum dan menaiki Sugeng Rahayu pemberangkatan jam 3 sore.
Kereta Api Serayu Pagi |
Sampai dilokasi jam masih menunjukkan pukul 2 siang, kami melihat bus Sugeng Rahayu yang tersedia dijalur. Pas dikunjungu ternyata bus ber nopol W 7256 UZ ini mengalami gangguan vanbelt (dikasih tau sama crew) berefek pada jadwal berangkat. Bus dengan bodi Jetbus2+ SHD ini batal dijalanin karena seharusnya dijadwal berangkat menuju Surabaya jam 1 siang, diperkirakan oleh crewnya bus akan diberangkatkan sore hari nanti sekitar jam 5.
Foto bareng |
Unit yang lagi trouble |
Sehabis itu kami langsung foto-foto disekitaran bus dan ternyata datanglah Sugeng Rahayu dengan bodi Jetbus2+ non HD. Kami berdua sempat heran sekaligus senang karena bus yang didapat ini tanpa memiliki sekat dan panel pemisah kaca depan kayak bus HDD atau SHD. Ditambah bus ber nopol W 7122 UZ ini pengganti dari si W 7158 UZ bodi Legacy SR2 HD Prime yang kala itu ditahan oleh instansi terkait.
Bus cadangan W 7122 UZ Jetbus2+ no HD Pengganti W 7158 UZ Legacy SR2 HD Prime |
Interior bus |
Akhirnya kami membeli tiket masing-masing seharga 135 ribu rupiah (turun Yogyakarta) dengan fasilitas yang diberikan yaitu seat 2+2 dengn tuas reclining, selimut, toilet, free air mineral dan LCD TV/DVD/karaoke. Oiya harga tiket juga sudah termasuk service makan satu kali. Saya duduk di seat 5C dan teman saya si Kurnia duduk di seat 5D. Kenapa ga duduk di seat 1A & 1B alias hot seat? Karena seat tersebut sudah dibooking oleh penumpang lain dan kami beli tiketnya go show jadi dapat nomor kursinya diterima apa adanya sesuai ketersediaan.
Seat 2+2 with reclining |
Free air mineral 600ml |
Stopkontak dirak bagasi |
Pas jam 4 sore, telat 1 jam dari jadwal, bus diberangkatkan menuju Surabaya melewati pinggiran jalan kota Bandung yang sempit. Sepanjang perjalanan sebelum Cileunyi banyak mengalami hambatan yaitu kemacetan jalanan akibat traffic light, ditambah berbarengan pula sama jam pulang kerja. Sampai Cileunyi bus mampir ke agen untuk menaikkan penumpang, kemudian bus berangkat dan berhenti kembali menaikkan penumpang di agen Rancaekek.
Agen Rancaekek |
Selepas itu supir langsung menginjak pedal gas menuju Tasikmalaya, disinilah perfoma bus diuji melewati tanjakan turunan dan belokan tajam sepanjang perjalanan. Turunan Nagreg, tanjakan Bandrek, dan tikungan Malangbong berhasil dilewati. Dalam perjalanan bus yang jalan searah dengan bus kami hanya Primajasa dan Budiman. Pemandangan sore itu sangat menawan, dikiri dan kanan jalan diapit oleh perbukitan kecil dengan suasana yang asri. Dipinggir jalan juga banyak toko kelontong yang menjual oleh-oleh produk lokal.
Setelah menempuh perjalanan selama 3 jam, akhirnya jam 8 malam tiba di terminal Indhiang Tasikmalaya. Dari sini lumayan banyak penumpang yang naik sehingga okupansi bisa dibilang nyaris penuh. Berangkat meninggalkan Tasik, perjalanan masih sama seperti sebelumnya, banyak tanjakan dan turunan serta belokan. Pemandangan disekitar sangat gelap, hanya terlihat warung dan hutan-hutan saja. Melewati Ciamis, jalanan dikota ini relatif sepi seperti jam 12 malam, padahal waktu masih menunjukkan setengah 9an. Selang 1 jam an, tepatnya pada pukul setengah 10 malam lewat dikit masuklah bus di Agen Banjar.
Dari sini saya tertidur dan bangun-bangun bus melewati wilayah kabupaten Banyumas. Jalanan berkelok sana-sini dan keadaan yang sangat sepi membuat saya kembali menarik selimut dan tidur kembali. Bangun-bangun bus melewati perlintasan Kereta Api Randegan, dari sini jalanan cenderung datar tapi bergelombang, tak jarang bus menghajar lubang karena jalur lintas selatan banyak kondisinya yang rusak-rusak.
Sepanjang perjalanan beriringan juga dengan bus malam dari Jakarta menuju Yogyakarta seperti Murni Jaya, Rosalia Indah dan Putera Mulya.
Membututi bus Murni Jaya |
Jam 1 dini hari bus akhirnya masuk di Rumah Makan Lestari yang berada di wilayah Karanganyar, kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Rumah makan ini juga bersebelahan dengan rel kereta dan stasiun KA Karanganyar. Service makan dilakukan selama 30 menit dan menu makan yang tersedia adalah nasi putih, potongan ayam goreng, tempe orek, sayur labu, mentimun dan sambal, ditemani juga oleh segelas teh hangat manis. Pada pukul setengah 2 bus kembali berangkat dan lagi-lagi bus kami konvoi berbarengan dengan bus malam Jakartaan.
Service makan RM Lestari Kebumen |
Bus Rosalia Indah melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta |
Suasana parkiran |
Karena jam sudah tidak bisa diajak kompromi lagi akhirnya saya kembali menarik selimut dan tertidur kembali. Bangun-bangun bus sudah melewati daerah Wates, petanda sebentar lagi akan memasuki kota Yogyakarta. Sebelum turun saya bertemu sama salah 1 orang yang ternyata penyuka bus juga, dia naik dari Tasikmalaya dan akan turun di Yogyakarta. Selanjutnya dia bersama 2 kawannya akan melanjutkan perjalanan menuju Malioboro.
Dan tepat pukul setengah 4 subuh kami sampai di terminal Giwangan Yogyakarta. Pasti ada yang bertanya kenapa tujuan saya yang awalnya Solo tapi turunnya di Yogyakarta? Alasannya adalah karena bus Sugeng Rahayu Cepat ini akan ngetem dulu puluhan menit, sehingga waktu tempuh kami bisa molor. Setelah turun saya dan teman saya si Kurnia langsung berpamitan dengan 3 teman baru kami. Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan menuju Malioboro dengan ojek online, kami lanjut ke Solo dengan bus Sugeng Rahayu AC Tarip Biasa.
Tiba di terminal Giwangan Yogyakarta |
Estafet Sugeng Rahayu AC Tarip Biasa |
Dan akhirnya kami tiba di terminal Tirtonadi Solo tepat pada pukul 5 pagi, setelah turun dari bus tak lupa foto-foto bus yang ada di tempat pemberangkatan bus sisi timur. Dan pada pukul setengah 6, bus Sugeng Rahayu Cepat yang tadi kami naiki baru masuk. Nggak kebayang berapa lama bus tersebut berhenti di terminal Giwangan. Kami bertemu lagi dengan crew dan saling tertawa. Sehabis itu kami istirahat sebentar sembari menunggu teman dari Madiun dan berkumpul bersama. Dan bus Sugeng Rahayu baik yang Patas maupun ATB yang tadi naiki berhenti sebentar sembari menunggu waktu berangkat menuju tujuan akhir Surabaya.
Jam 5 pagi mendarat di terminal Tirtonadi Solo |
Jam setengah 6 pagi, bertemu kembali dengan bus yang kami sebelumnya naiki sampai Yogya |
Kesimpulannya, walau masih berstatus sebagai pemain baru, namun sangat mudah beradaptasi dengan geografis dan kontur jalan. Berani selap-selip dijalur berbelok, merupakan skill yang sangat dibutuhkan untuk melibas seluruh trek yang ada di bumi Priangan ini. Soal fasilitas dan kenyamanan, walau bus yang saya naiki adalah bus cadangan, tapi kebersihan dan kelengkapan masih sangat bagus, seperti kursi yang empuk, lantai yang bersih, selimut yang harum dan ruang kabin yang wangi. Bahkan yang menjadi point plus adalah tersedianya stopkontak dirak bagasi atas. Dibalik kelebihan pasti ada kekurangan, untuk service makan saya akui enak dan pas, hanya saja lokasi rumah makan ini terlalu jauh sehingga penumpang dari Bandung mau nggak mau harus menahan lapar sampai tiba rumah makan. Tapi ini masih dimaklumi juga karena penumpang bisa membeli jajanan jika bus singgah di terminal. Oiya penunpang juga bisa memilih opsi apakah mereka ikut makan atau tidak. Sebagai contoh penumpang Bandung-Yogya tanpa makan harga tiket cuma 120 ribu rupiah, sedangkan plus makan menjadi 135 ribu rupiah.
Semoga Sugeng Rahayu Cepat Bandung-Surabaya semakin digemari oleh masyarakat dan bisa menjadi pilihan alternatif menikmati serunya jalur lintas selatan Jawa Barat hingga Jawa Tengah dan Timur.
Travel with Pleasure bersama Sugeng Rahayu